Mengenal faham Aswaja
. Hubungan antara NU dengan lainnya.
. Strategi / inovasi pengajaran Aswaja.
.
Penggunaan prinsip-prinsip dasar yang
efektif.
Peribadahan
QS. 51 : 56
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka menyembah-Ku.
Akhlak (Etika/ Tata krama/ Budi Pekerti)
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ صَالِحَ الأَخْلاَقِ
“Bahwasanya aku diutus adalah untuk menyempurnakan
kebaikan akhlak/ moral.”
(HR. Ahmad)
Ekonomi
QS. 59 : 7
كَيْ لاَ يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الأَغْنِيَاءِ مِنْكُمْ
“supaya harta itu jangan hanya beredar di antara
orang-orang kaya saja di antara kamu.“
Politik
QS. 5 : 51
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى
أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ
فَإِنَّهُ مِنْهُمْ
إِنَّ اللَّهَ
لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu);
sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di
antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu
termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang zalim.
Sosial
QS. 5 : 2
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُوا عَلَى الإِثْمِ
وَالْعُدْوَانِ
“Dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan
ketaqwaan, dan janganlah kalian tolong menolong dalam perbuatan dosa dan
permusuhan.”
Pendidikan
QS. 31 : 13
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لإِبْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَابُنَيَّ لاَ تُشْرِكْ
بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya,
di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu
mempersekutukan (Allah)
PRINSIP PRINSIP DASAR
FAHAM AHLISSUNNAH WAL JAMA’AH
FAHAM AHLISSUNNAH WAL JAMA’AH
•
Tawashut wal Igtidal (شؤصط
•
Artinya bahwa karakteristik
Islam adalah bahwa Islam merupakan agama yang universal yang mencakup segala
aspek kehidupan manusia. Menyentuh segenap dimensi, seperti politik, ekonomi,
pendidikan, kebudayaan dsb.Artinya Aswaja merupakan faham fleksibel /tidak terlalu
keras,juga tidak ada di faham yang lemah.
Imam Syahid Hasan Al-Banna mengemukakan:
•
“Islam adalah sistem yang
syamil ‘menyeluruh’ mencakup semua aspek kehidupan. Ia adalah negara dan tanah
air, pemerintah dan umat, moral dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan,
peradaban dan undang-undang, ilmu pengetahuan dan hukum, materi dan kekayaan
alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran.
Sebagaimana juga ia adalah aqidah yang murni dan ibadah yang benar, tidak
kurang tidak lebih.”
•
Tawazun/ Seimbang (التوازن)
•
Karakter Islam adalah bahwa
Islam merupakan agama yang tawazun (seimbang). Artinya Konsep Aswaja
memperhatikan aspek keseimbangan dalam segala hal; antara dunia dan akhirat,
antara fisik manusia dengan akal dan hatinya serta antara spiritual dengan
material, demikian seterusnya. Pada intinya dengan tawazun ini Islam
menginginkan tidak adanya ‘ketertindasan’ satu aspek lantaran ingin memenuhi
atau memuaskan aspek lainnya, sebagaimana yang terdapat dalam agama lain.
Seperti tidak menikah karena menjadi pemuka agamanya, atau meninggalkan dunia
karena ingin mendapatkan akhirat. Konsep Islam adalah bahwa seorang muslim yang
baik adalah seorang muslim yang mempu menunaikan seluruh haknya secara maksimal
dan merata. Hak terhadap Allah, terhadap dirinya sendiri, terhadap istri dan
anaknya, terhadap tetangganya dan demikian seterusnya.
•
Insaniyah (الإنسانية)
•
Karakter adalah bahwa Islam
merupakan agama yang bersifat insaniyah. Artinnya bahwa Aswaja
memang dijadikan
pedoman hidup bagi manusia yang sesuai dengan sifat dan unsur kemanusiaan.
Islam bukan agama yang disyariatkan untuk malaikat atau jin, sehingga manusia
tidak kuasa atau tidak mampu untuk melaksanakannya. Oleh karenanya, Islam
sangat menjaga aspek-aspek ‘kefitrahan manusia’, dengan berbagai kelebihan dan
kekurangan yang terdapat dalam diri manusia itu sendiri. Sehingga dari sini,fham Aswaja
tidak hanya agama yang seolah dikhususkan untuk para tokoh agamanya saja (baca
; ulama). Namun dalam Islam semua pemeluknya dapat melaksanakan Islam secara
maksimal dan sempurna. Bahkan bisa jadi, orang awam akan lebih tinggi
derajatnya di hadapan Allah dari pada seorang ahli agama. Karena dalam Islam
yang menjadi standar adalah ketakwaannya kepada Allah.
•
Al-Adalah / Keadilan (العدالة)
•
Karekteristik Islam
berikutnya, bahwa Islam merupakan agama keadilan, yang memiliki konsep keadilan
merata bagi seluruh umat manusia, termasuk bagi orang yang non muslim, bagi
hewan, tumbuhan atau makhluk Allah yang lainnya. Keadilan merupakan inti dari
ajaran Islam, apalagi jika itu menyangkut orang lain. Allah berfirman: (QS. 5 :
8)
•
اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا
اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
•
“Berbuat adillah kalian,
karena keadilan itu dapat lebih mendekatkan kalian pada ketaqwaan. Dan
bertakwalah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui terhadap
apa yang kalian kerjakan.
•
(خُلاَصَةُ تَعَالِيْمِ
اْلإِسْلاَمِ)
•
Aswaja merupakan intisari dari ajaran Islam ala Nahdlatul Ulama’.
•
Dalam Islam syahadat mencakup dua hal: Pertama mengenal la
ilaha ilallah; merealisasikan segala bentuk ibadah hanya kepada
Allah, baik yang dilakukan secara pribadi maupun secara bersamaan (berjamaah). Dari itu muncul
pemahamn Ahlisunnah wal jama,ah. Kedua,Aswaja
mengutamakan
pada makna bahwa Islam menjadi konsep yang mengharuskan kita untuk
mengikuti tatacara penyembahan kepada Allah sebagaimana yang diajarkan oleh
Rasulullah SAW
dan para sahabatnya. Atau dengan kata lain sering disebut
dengan ali wa ashaby’.
•
(أَسَاسُ اْلإِنْقِلاَبِ)
•
Agama Islam merupakan dasar perubahan total, baik pribadi maupun
masyarakat.
•
Dengan memahaminya faham Aswaja
dapat merubah kondisi suatu masyarakat, bangsa dan negara secara menyeluruh,
dengan sentuhan yang sangat dalam yaitu dari dalam tiap diri insan. Karena jika
seseorang dapat berubah, maka ia akan menjadi perubah yang akan merubah
masyarakatnya. Allah berfirman dalam (QS. 13 : 11) :
•
إِنَّ اللَّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى
يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
•
“Sesungguhnya Allah tidak akan
merubah kondisi suatu kaum, hingga mereka mau merubah diri mereka sendiri.”
•
(حَقِيْقَةُ دَعْوَةِ
رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ)
•
Agama Islam merupakan hakekat da’wah Rasulullah SAW.
•
Karena pada hekekatnya da’wah
Rasulullah SAW adalah da’wah untuk menegakkan dua hal; yaitu mentauhidkan
Allah. Dan kedua memurnikan ajaran yang dibawa Rasulullah SAW
dan para sahabatnya,dalam
hal ini sangat serasi dg garis-garis
perjuangan Nahdlatul Ulama’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar